Tuesday, December 8, 2015

Balas Dendam yang Bijak


Masihkan pendapat orang lain mempengaruhi kehidupan anda?
mungkin bagi sebagain orang jawabannya adalah IYA

tidak bisa dipungkiri, pendapat orang lain, cemooh dari orang lain, gunjingan orang lain, dan hal-hal sejenisnya yang keluar dari pikiran orang lain melalui ucapan sering kali mengganggu kita.
bahkan tidak jarang mempengaruhi pola prilaku dan pola pikir kita terhadap orang-orang bersangkutan

Begitu kreatifnya seseorang, dan begitu banyaknya waktu yang mereka punya sehingga meraka bisa saja memberikan komentar untuk setiap hal terkecil sekalipun dalam hidup kita

Pertanyaan yang harus kita cari jawabannya segera adalah BAGAIMANA CARA MENGATASI KOMENTAR-KOMENTAR TERSEBUT AGAR TIDAK MEMBAWA DAMPAK NEGATIF DALAM HIDUP KITA? 
mungkin kita bisa saja berkata atau berniat untuk mengabaikannya.
tapi sekali lagi, kita hanya manusia biasa dengan segala keterbatasan. termasuk juga kesabaran kita untuk mengabaikan komentar-komentar itupun ada batasnya. dan jangan lupa, kita bisa membuat hal yang terbatas menjadi tak terbatas dengan berusaha merubah sifat dan alurnya

Menurut saya, hal yang paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjawab pertanyaan diatas adalah mengubah komentar menyakitkan dari orang lain menjadi hal yang membangun diri kita sendiri
Ya, seperti sifat obat dan vitamin. mereka tidak selalu berasa manis dan enak. bahkan sering kali mereka membawa rasa yang sangat pahit dan membuat kita tidak ingin mengkonsumsinya. tapi manfaat dari obat dan vitamin sudah jelas kita ketahui yaitu untuk menyembuhkan penyakit, dan meningkatkan stamina.

so, tidak ada salahnya jika kita terima komentar-komentar orang lain, pendapat-pendapat orang lain yang mungkin menyakitkan, dan menerima setiap perlakuan yang tidak mengenakkan dari mereka untuk membangun diri kita sendiri

manusia yang suka berkomentar negatif terhadap orang lain cenderung akan mencari cari kesalahan orang yang dikomentarinya.
dan apabila kita berada pada posisi sebagai manusia yang dikomentari, BERSYUKURLAH karena dari sana kita akan tau apa kekurangan kita, dan selalu akan bisa berbenah diri untuk terus memperbaikinya
jangan pernah takut kekurangan kita diketahui banyak orang. karena sesungguhnya orang yang menjelekkan kita tidak jauh lebih baik dari kita :)
laksana emas yang dilebur, semakin panas suhunya maka akan semakin mudah untuk membentuk emas itu menjadi sebuah perhiasan yang cantik

komentar negatif, pandangan negatif, perlakuan yang kuruang menyenangkan, adalah bagian dari peleburan dalam perjalanan hidup. percayalah, semua itu akan membentuk kita menjadi manusia yang lebih baik.
yang lebih berkualitas. seperti emas yang dibentuk menjadi sebuah perhiasan cantik nan berkilau dari hasil peleburan dengan suhu yang panas.

jangan pernah membalas hal-hal negatif yang orang lain lemparkan kepada kita.
tangkap saja, dan simpan menjadi sesuatu yang semakin hari akan semakin meningkatkan kualitas kita
dan jangan pernah membalas para pelempar itu dengan benda lemparan yang sama.
namun, olahlah benda-benda yang mereka lempar menjadi benda yang berharga yang dapat kita tunjukkan kepada mereka bahwa benda-benda negatif yang mereka lempar kini menjadi sesuatu yang istimewa ditangan kita.
dengan demikian, kita sudah memberikan mereka pelajaran yang berharga. karena pelajaran tidak selalu harus dilakukan dengan pembalasan (dengan cara negatif).

bukankah dunia ini akan lebih damai jika setiap orang mampu berbagi kebaikan, bahkan kepada orang yang menyakitinya sekalipun?
TENTU SAJA 

Wednesday, December 2, 2015

Sembahyang untuk berterimakasih atau hitung-hitungan?



Dipagi yang cerah, seorang teman dengan wajah lesu menghampiri.
sambil menuju tempat duduk dia berkata "kenapa ya hidup saya seperti ini? sudah sering sembahyang, belum juga mendapatkan apa yang saya inginkan. masalah malah semakin berat"

Tanpa berpikir panjang saya langsung menjawab pertanyaannya tersebut "Kamu sembahyang untuk berterimakasih atau hitung-hitungan?"
teman saya hanya terdiam sambil menunduk

Dari kutipan percakapan diatas, banyak hal yang dapat kita renungkan dan pikirkan.
apa sejatinya tujuan kita sebagai manusia melakukan kegiatan yang dinamakan sembahyang?

salah satu teman yang lain mengatakan bahwa dia sembahyang karna memiliki cita-cita yang ingin dicapai, memiliki tujuan, dan target dalam hidupnya

dari kejadian-kejadian diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa orang menganggap sembahyang/berdoa bertujuan untuk meminta sesuatu atau memohon sesuatu yang diinginkan.
terlebih lagi jika sudah rajin sembahyang, tetapi apa yang diminta dalam doa tidak kunjung tercapai, maka orang-orang tersebut (dan mungkin juga kita) akan menjadi manusia yang sangat perhitungan kepada Tuhan.
bahkan parahnya lagi, kita bisa saja mengancam Tuhan dalam doa bahwa jika pada suatu saat yang kita tentukan doa kita tidak terjawab juga, maka kita tidak akan sembahyang lagi. sampai apa yang kita inginkan bisa kita dapatkan.
hahaha... sekilas, hal diatas sangat lucu. seakan kita lupa siapa kita dan siapa Tuhan. bahkan kita lupa dengan posisi kita sebagai makhluk ciptaannya

bila kita mau berjiwa besar untuk merenung dan mengakui dalam diri, Tuhan tidak pernah pelit kepada umatnya.
apapun yang kita butuhkan bisa Tuhan berikan tepat pada waktunya.
hanya saja, ego kita sebagai manusia menyangsikan semua anugerah-anugerah Tuhan
karena kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka disaat apa yang kita inginkan tidak tercapai, kita langsung menyalahkan Tuhan bahwa Tuhan tidak baik. Tuhan tidak mendengarkan doa kita, dan Tuhan tidak mau menolong kita

terlebih, jika kita mau menengok ke dalam diri, mencari segala sesuatu yang pernah Tuhan berikan, pertolongan-pertolongan mustahil menurut pikiran manusia yang pernah Tuhan turunkan kepada kita, bukankah semua itu sangat tepat sesuai dengan kebutuhan kita?
memang, Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan. karna Tuhan maha tau kapan saat keinginan kita akan berubah menjadi suatu kebutuhan

dengan tidak meragukan kemahakuasaan Tuhan, dengan meyakini Tuhan maha pengasih, maha pemurah, maka tujuan kita sembahyang/berdoa tidak akan lagi untuk meminta sesuatu. melainkan hanya akan kita gunakan untuk berterimakasih atas segala yang Tuhan berikan kepada kita

atas nafas yang Tuhan berikan, atas makanan, atas kehidupan, atas teman-teman yang ada disekitar kita.
bahkan atas pelajaran-pelajaran hidup yang terbungkus dalam pembungkus yang bernama MASALAH
bukankah dengan segala permasalahan yang kita hadapi kita dapat belajar sesuatu? bukankah dalam setiap kejadian meski yang terpahit sekalipun kita tetap bisa memetik manfaat atau paling tidak pelajaran?
tidakkah kita ingin berterimakasih atas semua itu?
menurut saya, berterimakasih atas semua itu adalah suatu KEHARUSAN

sebagai manusia, banyak hal yang sudah mengganggu pikiran kita sejak baru terbangun dari tidur hingga kembali menuju ketempat tidur. jadi, alangkah bijaknya jika kita tidak menambah beban pikiran kita dengan menghakimi Tuhan ketika keinginan kita tidak tercapai melalui doa.

Doa bukanlah satu-satunya pewujud cita-cita, melainkan usaha kitalah juga yang berpengaruh pada semua pencapaian itu.

Tuhan tidak akan diam ketika manusia mampu berusaha sebaik mungkin dalam hidupnya.
pertolongannyapun akan selalu datang menyertai disaat-saat kita membutuhkannya.

Jadi, mulai hari ini, mari kita sembahyang/berdoa untuk berterimakasih atas semua kebaikan Tuhan.
mulai menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. penyerahan diri seutuhnya sebagai kekasih sejati Tuhan.
Bukankah hidup ini lebih indah jika kita mampu melayani, mempersembahkan, tanpa mengharapkan imbalan? :)

Saya teringat akan kata-kata seorang guru, bahwa Tuhan akan selalu menjawab doa kita dengan 3 cara.
yang pertamaya IYA yang artinya pada saat itu kita benar-benar membutuhkannya, dan waktunya sudah tepat. kemudian yang kedua adalah TIDAK yang artinya kita benar-benar tidak membutuhkannya, dan Tuhan telah mempersiapkan jawaban lain yang lebih baik sesuai kebutuhan kita.
dan yang terakhir adalah NANTI yang artinya, Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan itu disaat yang tepat nanti :)