Wednesday, December 2, 2015

Sembahyang untuk berterimakasih atau hitung-hitungan?



Dipagi yang cerah, seorang teman dengan wajah lesu menghampiri.
sambil menuju tempat duduk dia berkata "kenapa ya hidup saya seperti ini? sudah sering sembahyang, belum juga mendapatkan apa yang saya inginkan. masalah malah semakin berat"

Tanpa berpikir panjang saya langsung menjawab pertanyaannya tersebut "Kamu sembahyang untuk berterimakasih atau hitung-hitungan?"
teman saya hanya terdiam sambil menunduk

Dari kutipan percakapan diatas, banyak hal yang dapat kita renungkan dan pikirkan.
apa sejatinya tujuan kita sebagai manusia melakukan kegiatan yang dinamakan sembahyang?

salah satu teman yang lain mengatakan bahwa dia sembahyang karna memiliki cita-cita yang ingin dicapai, memiliki tujuan, dan target dalam hidupnya

dari kejadian-kejadian diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa orang menganggap sembahyang/berdoa bertujuan untuk meminta sesuatu atau memohon sesuatu yang diinginkan.
terlebih lagi jika sudah rajin sembahyang, tetapi apa yang diminta dalam doa tidak kunjung tercapai, maka orang-orang tersebut (dan mungkin juga kita) akan menjadi manusia yang sangat perhitungan kepada Tuhan.
bahkan parahnya lagi, kita bisa saja mengancam Tuhan dalam doa bahwa jika pada suatu saat yang kita tentukan doa kita tidak terjawab juga, maka kita tidak akan sembahyang lagi. sampai apa yang kita inginkan bisa kita dapatkan.
hahaha... sekilas, hal diatas sangat lucu. seakan kita lupa siapa kita dan siapa Tuhan. bahkan kita lupa dengan posisi kita sebagai makhluk ciptaannya

bila kita mau berjiwa besar untuk merenung dan mengakui dalam diri, Tuhan tidak pernah pelit kepada umatnya.
apapun yang kita butuhkan bisa Tuhan berikan tepat pada waktunya.
hanya saja, ego kita sebagai manusia menyangsikan semua anugerah-anugerah Tuhan
karena kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka disaat apa yang kita inginkan tidak tercapai, kita langsung menyalahkan Tuhan bahwa Tuhan tidak baik. Tuhan tidak mendengarkan doa kita, dan Tuhan tidak mau menolong kita

terlebih, jika kita mau menengok ke dalam diri, mencari segala sesuatu yang pernah Tuhan berikan, pertolongan-pertolongan mustahil menurut pikiran manusia yang pernah Tuhan turunkan kepada kita, bukankah semua itu sangat tepat sesuai dengan kebutuhan kita?
memang, Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan. karna Tuhan maha tau kapan saat keinginan kita akan berubah menjadi suatu kebutuhan

dengan tidak meragukan kemahakuasaan Tuhan, dengan meyakini Tuhan maha pengasih, maha pemurah, maka tujuan kita sembahyang/berdoa tidak akan lagi untuk meminta sesuatu. melainkan hanya akan kita gunakan untuk berterimakasih atas segala yang Tuhan berikan kepada kita

atas nafas yang Tuhan berikan, atas makanan, atas kehidupan, atas teman-teman yang ada disekitar kita.
bahkan atas pelajaran-pelajaran hidup yang terbungkus dalam pembungkus yang bernama MASALAH
bukankah dengan segala permasalahan yang kita hadapi kita dapat belajar sesuatu? bukankah dalam setiap kejadian meski yang terpahit sekalipun kita tetap bisa memetik manfaat atau paling tidak pelajaran?
tidakkah kita ingin berterimakasih atas semua itu?
menurut saya, berterimakasih atas semua itu adalah suatu KEHARUSAN

sebagai manusia, banyak hal yang sudah mengganggu pikiran kita sejak baru terbangun dari tidur hingga kembali menuju ketempat tidur. jadi, alangkah bijaknya jika kita tidak menambah beban pikiran kita dengan menghakimi Tuhan ketika keinginan kita tidak tercapai melalui doa.

Doa bukanlah satu-satunya pewujud cita-cita, melainkan usaha kitalah juga yang berpengaruh pada semua pencapaian itu.

Tuhan tidak akan diam ketika manusia mampu berusaha sebaik mungkin dalam hidupnya.
pertolongannyapun akan selalu datang menyertai disaat-saat kita membutuhkannya.

Jadi, mulai hari ini, mari kita sembahyang/berdoa untuk berterimakasih atas semua kebaikan Tuhan.
mulai menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. penyerahan diri seutuhnya sebagai kekasih sejati Tuhan.
Bukankah hidup ini lebih indah jika kita mampu melayani, mempersembahkan, tanpa mengharapkan imbalan? :)

Saya teringat akan kata-kata seorang guru, bahwa Tuhan akan selalu menjawab doa kita dengan 3 cara.
yang pertamaya IYA yang artinya pada saat itu kita benar-benar membutuhkannya, dan waktunya sudah tepat. kemudian yang kedua adalah TIDAK yang artinya kita benar-benar tidak membutuhkannya, dan Tuhan telah mempersiapkan jawaban lain yang lebih baik sesuai kebutuhan kita.
dan yang terakhir adalah NANTI yang artinya, Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan itu disaat yang tepat nanti :)

No comments: