Sunday, November 29, 2015

Belajar dari Lebah

MANUSIA begitu mudah melupakan kebaikan orang lain, dan mengingat kesalahannya sampai ke batas akhir ingatannya.

Ya.. bisa dibilang itulah salah satu sifat buruk manusia. Makhluk yg katanya paling sempurna di dunia ini dari makhluk makhluk lain ciptaan Tuhan.

Seorang manusia begitu manisnya pada manusia lain disaat manusia tersebut dalam masalah, dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Namun, disaat apa yang dibutuhkannya tercapai, manusia itu seolah lupa dan bahkan menginjak-injak orang yang telah membantunya dalam masa sulit.

Dapat dibayangkan bagaimana perasaan seseorang yang hanya diperlakukan manis saat diperlukan dan diabaikan saat tidak diperlukan lagi?
Ya! Saya bahkan sangat bisa merasakannya.

Salah satu dari 20 pesan dari ajaran Ibu Dewi Kwan Im mengatakan bahwa "Nilailah kebaikan orang lain padamu, tapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain"

Kalimat ini terdengar begitu mudah, namun sudah pasti sangat sulit untuk dilakukan.

Ketika kita menanamkan pesan itu dalam hati terus menerus, tanpa kita sadari perlakuan menyakitkan seseorang kepada kita hanya akan menjadi berkah baru dalam hidup kita. Sekalipun orang yang melakukannya adalah orang yang pernah kita bantu.
Kita tidak akan disibukkan dengan sesuatu menyakitkan yang orang lain lakukan kepada kita. Tapi sebaliknya, kita akan sibuk mencari kebaikan yang pernah orang lain lakukan kepada kita dan cara membalas kebaikan - kebaikannya.

Bukankah hidup akan lebih indah jika kita mampu mengabaikan hal hal yang hanya akan menambah beban hidup kita?

Itulah mengapa lebah menjadi binatang yang menghasilkan madu, dan lalat menjadi binatang yang menghasilkan penyakit.

Lebah hanya memasukkan sari-sari bunga yang harum dan manis dalam tubuhnya. Sehingga dia menghasilkan madu yang manfaatnya begitu banyak bagi manusia.

Sedangkan lalat, hanya tinggal ditempat-tempat kotor dan penuh sampah sekaligus menjadikan sampah-sampah itu sebagai makanannya.
Alhasil, lalatpun dijauhi manusia karena dianggap sebagai salah satu sumber penyakit.

Semoga saja, Tuhan selalu mengingatkan kita yang mendapat perlakuan kurang baik akan pesan Ibu Dewi Kwan Im diatas. Agar suatu saat, kita tidak menjadi lalat yang merugikan makhluk lain.
Melainkan menjadi Lebah yang bermanfaat bagi ciptaan Tuhan yang lain :)

No comments: